Pusat Informasi & Layanan Konseling 
  20.05.2024  |  Berita  |  Kontak  |  Perihal  | 

Kepala BNN Resmikan Museum Antinarkoba, Pertama di RI dan ASEAN

Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose meresmikan museum antinarkotika yang berlokasi di Kantor Pusat BNN. Museum bernama Pranidha Ranajaya Ghanavara ini disebut yang pertama dibangun di Indonesia dan Asia Tenggara (ASEAN). "Ini museum pertama antinarkotika, sekali lagi antinarkotika di Indonesia. Bahkan kalau noleh di Asia Tenggara belum ada yang berinisiasi untuk membuat ini," kata Petrus saat Peresmian Museum BNN RI di Cawang, Jakarta Timur, Senin (30/10/2023).

Museum itu berlokasi di Lantai 3 Gedung Pradavi Rajistha Gataroga, BNN RI. Museum tersebut didirikan agar masyarakat dapat belajar mengetahui bahaya dan cara menanggulangi narkoba di Indonesia.

"Jadi kalau mau belajar, monggo. Ketahui tentang bagaimana melakukan penanggulangan-penanggulangan narkotika," ungkap Petrus.

Petrus menyampaikan penanggulangan narkotika bukan hanya tanggung jawab BNN dan pemerintah, melainkan seluruh elemen masyarakat. Sehingga upaya melawan peredaran narkoba harus divisualisasikan menjadi suatu bagian tapak sejarah.

"Sekali lagi menekan peredaran gelap narkotika harus dinyatakan harus tervisualisasi harus terkumpul menjadi suatu bagian sejarah," terang Petrus.

Museum Pranidha Ranajaya Ghanavara memajang berbagai jenis koleksi artefak dari BNN RI, mulai dari seragam, duplikat anjing pelacak, hingga contoh alat-alat penangkapan. Museum tersebut mengusung konsep museum pintar yang selalu memperbarui koleksinya yang dipamerkan.

"Kita tetap konsepnya adalah smart museum, sehingga tetap kita updating. Jadi bukan hanya artefak aja tetapi dokumentasinya juga," ucap Petrus.

Museum tersebut berisi berbagai macam jenis replika narkotika seperti tanaman ganja, sabu, ekstasi, heroin, tembakau gorila, dan sebagainya. Dalam setiap bentuk replika narkotika tersebut juga disisipkan informasi seperti penggunaan, gejala pemakaian, hingga dampak pemakaian.

Museum ini terbuka bagi siapapun yang ingin mengetahui soal jenis-jenis hingga bahaya mengenai narkotika. Museum dibuka per hari ini.

"Mulai dari hari ini udah kita buka untuk umum," ucap Petrus.

Selain itu juga ditampilkan alat-alat yang kerap dipakai untuk penyalahgunaan narkoba seperti sendok, korek, suntikan, lintingan kertas, dan alat-alat lainnya.

Demikian juga terpajang alat berat seperti mesin cetak tablet narkotika. Terlihat juga di pojok ruangan, sebuah replika tubuh manusia yang rusak dampak mengkonsumsi narkotika.

Sumber: "Kepala BNN Resmikan Museum Antinarkoba, Pertama di RI dan ASEAN" https://news.detik.com/berita/d-7009579/kepala-bnn-resmikan-museum-antinarkoba-pertama-di-ri-dan-asean